Kang Mirta sebagai seorang pengemis buta yang yang sudah puluhan tahun , sudah bergonta ganti
penuntun. tapi sejak Tarsa yang menjadi penuntunnya dia hampir tidak dapat receh setiap harinya.
Tarsa sebagai orang yang melek dianaggapnya tidak pandai menuntun mencari orang orang yang
matanya enak di pandang yang biasa memberi receh pada Kang Mirta. Disamping itu Tarsa juga sering
memperlakukan Kang Mirta tidak manusiawi, memerasnya,bahkan iseng mencelakai Kang Mirta.
Suatu hari kang Mirta memutuskan enggan jadi pengemis lagi, selain itu merasa menjadi pengemis
sangant merendahkan dirinya, rupanya kondisi kesehatan Kang Mirta sudh tidak bagus. Saat mereka
sedang beristirahat dan berbincang di trotoar , Kamng mirta mengunggakapkan keinginan terbesarnya
dalam hidup, dia ingin menjadi orang yang matanya enak di pandang dan bisa berbuat baik buat banyak
orang. Ungkapan Kang Mirta dia diangggap omong kosong oleh Tarsa. Tanpa Tarsa sadari itu adalah
kalimat terakhir Kang Mirta sebelum dia meninggal. Tarsa sangat menyesal dan kehilangan Kang Mirt