Suatu hari Pelangi disekolahnya diwajibkan memiliki buku LKS oleh gurunya, tapi ternyata Pelangi belum sanggup untuk membelinya. Pelangi menyampaikan kepada ibunya kalau dia dipanggil kepala sekolah gara-gara belum memiliki buku LKS penunjang pelajaran disekolahnya. Diluar dugaan ibunya Pelangi kambuh penyakit asmanya disaat bekerja sebagai penyapu jalanan. Melihat kondisi ibunya yang sakit, akhirnya Pelangi Bersama temannya menjadi pemulung barang bekas untuk dijual agar bisa membantu ibunya dan membeli buku LKS. Pelangi semakin giat belajar dan bekerjanya supaya ujian sekolahnya berhasil dengan nilai terbaik dan mendapat rangking nilai terbaik juga. Saat kelulusan tiba, ternyata Pelangi mendapat nilai kelulusan terbaik sesuai dengan harapannya. Pelangi sangat senang, paling tidak harapan untuk membahagiakan ibunya dengan predikat murid terbaik bisa terwujud. Namun sayang, takdir berkata lain, Ketika Pelangi pulang, ibunya meninggal. Pelangi sangat terpukul dengan cobaan hidup yang dialaminya.